Kamu uda pernah merasakan keberadaan hantu? Entah itu melihatnya, mendengarnya atau mungkin berkomunikasi dengannya?
Saya pernah beberapa kali merasakan keberadaannya. Bulu kuduk merinding. Namun karena sifat saya yang cenderung condong pada logika, saya pun masih skeptis tentang adanya hantu.
Lalu saya menemukan sebuah artikel dalam bahasa bule yang membahas tentang hal ini. Seperti yang kita ketahui, orang bule itu lebih condong pada ilmiah, dan inilah penjelasan mereka tentang hantu.
1. Medan Elektromagnetik
Seorang peniliti asal Kanada yang bernama Michael Persinger mempelajari bagaimana medan elektromagnetik bisa mempengaruhi persepsi manusia terhadap hantu. Dia mempelajari hal ini sudah berpuluh-puluh tahun lamanya.
Menurut dia, gelombang elektromagnetik walaupun tidak terlihat atau terasa ketika kita sedang sadar, bisa menyebabkan bagian otak kita yang disebut lobus temporal menjadi aktif secara tidak biasa. Hal ini menyebabkan kita merasakan seperti adanya keberadaan “sesuatu”.
Dia melakukan percobaan dengan memanfaatkan sebuah helm yang disebut God’s Helmet untuk menemukan bahwa ada pola medan elektromagnetik tertentu yang cukup lemah, jika berada di kepala seseorang selama 15-30 menit, bisa menyebabkan orang merasakan adanya keberadaan makhluk yang tak kasat mata.
2. Infrasonik
Infrasonik adalah gelombang suara yang tidak bisa tertangkap oleh telinga manusia. Hanya bisa didengar oleh beberapa jenis hewan, salah satunya adalah gajah.
Diketahui bahwa getaran dengan frekuensi rendah bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada psikologi manusia. Contohnya, suara dari pabrik atau lalu lintas, bisa mengakibatkan disorientasi, panik, tekanan darah naik hingga stres, untuk sebagian orang yang tinggal di sekitarnya. Dipercaya efek-efek ini sering diasosiasikan dengan yang kita rasakan ketika bertemu hantu.
Salah satu contoh kasus, seorang pekerja di sebuah pabrik peralatan medis, sering merasa tidak nyaman, depresi dan sering mendengar dan melihat hal-hal aneh. Pada akhirnya, dia menemukan bahwa suara kipas di ruangan kerja dia menghasilkan gelombang sebesar 19Hz yang suaranya tidak terdengar oleh telinga, namun bisa membuat orang disorientasi.
3. Jamur
Seorang profesor bernama Shane Rogers dari Clarkson University menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengunjungi tempat-tempat yang dianggap berhantu.
Salah satu hal yang dia temukan adalah banyaknya jamur di lokasi-lokasi yang horor ini.
Ada jenis-jenis jamur yang sifatnya beracun, yang bisa mengakibatkan korbannya merasakan ketakutan yang tidak masuk akan dan demensi (hilang ingatan).
Namun, dia belum bisa memastikan kebenaran dari hal tersebut dan penelitian ini masih terus berlanjut.
4. Karbon Monoksida
Di tahun 1921, seorang doktor bernama W.H. Wilmer mempublikasikan sebuah tulisan tentang rumah berhantu.
Dalam cerita, para penghuni rumah tersebut sering mengalami fenomena-fenomena aneh seperti mendengar perabotan yang bergeser, suara-suara aneh di malam hari hingga merasakan adanya keberadaan makhluk yang tak kasat mata. Terkadang mereka juga merasa terganggu, merasa lemas seakan-akan ada yang menindih mereka ketika tidur.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ada kebocoran pada tungku perapian di rumah tersebut. Karbon monoksida mengisi rumah tersebut menyebabkan halusinasi. Setelah diperbaiki, para penghuni kembali hidup normal.
5. Perkataan Orang Lain
Di tahun 2014, dilakukan sebuah percobaan di University of London. Para peneliti mempertontonkan sebuah video yang memperlihatkan seorang cenayang (mentalis) membengkokkan sebuah kunci dengan pikirannya.
Para peserta dibagi menjadi dua grup. Dalam grup pertama, setiap peserta yang menonton video tersebut sendirian. Dan di grup satunya lagi, setiap perserta akan menonton bersama satu “teman” yang sebenarnya bekerja untuk penelitian tersebut. Setelah selesai menonton video ini, teman ini akan mengatakan kalau dia tidak melihat kunci itu bengkok.
Dan ternyata, rata-rata peserta yang ada di grup kedua mengatakan bahwa kunci tersebut tidak bengkok.
Dari percobaan ini, dipercaya bahwa kejadian-kejadian tentang adanya hantu kemungkinan besar dikarenakan orang yang mengalami kejadian tersebut sebelumnya mendengar cerita tentang adanya hantu.
6. Ingin Percaya
Penjelasan ilmiah lainnya adalah dikarenakan ada orang-orang yang ingin percaya adanya hantu, ingin percaya adanya kehidupan setelah kematian.
(Baca juga artikel tentang Perbedaan Antara Kepercayaan dan Keyakinan)
Sesuatu yang bias seperti ini sangat kuat untuk mempengaruhi persepsi kita tentang sesuatu. Membuat kita percaya sebuah bukti (yang belum bisa divalidasi kebenarannya) terhadap kebenaran sesuatu yang ingin kita percaya.
~
Bagaimana menurut teman-teman sekalian? Apakah percaya adanya hantu?