Arti Kode Pada Oli Kendaraan Bermotor

Bagi kamu pemilik kendaraan bermotor, mengganti oli mesin menjadi salah satu hal yang dilakukan secara berkala.

Sebagian orang mempercayakan pada bengkel kepercayaannya untuk memilihkan oli yang cocok. Namun sebagian lagi, seperti saya, bukannya tidak percaya pada bengkel-bengkel tersebut, hanya ingin tau bagaimana cara memilih oli mesin yang sesuai untuk kendaraan saya.

Saya pun bertanya-tanya pada teman saya yang memiliki bengkel mobil, merek oli apa yang dia rekomendasikan, tipe yang mana?

Lalu dia pun menjawab untuk memilih merek oli, pilih yang sudah cukup terkenal saja, agar lebih aman. Secara kualitas, biasanya gak beda jauh. Jadi jika kamu melihat ada sebuah merek oli yang sudah sering kamu dengar, harganya terjangkau, dan kamu bisa memastikan itu adalah produk asli, pilih itu saja!

Yang paling penting adalah dalam memilih tipe oli yang cocok untuk mesin kendaraan kita. Dan beruntungnya, setiap produk oli yang ada di pasaran, mereka mengikuti sebuah standar kode.

Standar kode ini yang akan kita bahas lebih detail dalam artikel ini. Yuk kita mulai.

Kode Kekentalan Oli

Dalam kemasan oli, atau ketika kita melakukan pencarian di toko online, kita biasanya melihat kode seperti 40, 10W-30, 10W-40, 20W-50. Apa artinya?

Kode tersebut adalah nilai kekentalan oli, atau sebutan kerennya adalah viskositas. Semakin tinggi angka tersebut, berarti semakin kental olinya.

Kode yang terdiri dari dua angka adalah jenis oli multigrade. Kode yang hanya ada satu angka adalah jenis oli monograde, yang sudah jarang ditemui di pasaran.

Sekarang kita akan lanjut membahas cara membaca kode oli multigrade ya.

Huruf W pada kode tersebut adalah singkatan dari kata “winter”, yang artinya musim dingin dalam bahasa Inggris. Angka sebelum huruf W tersebut adalah tingkat kekentalan oli dalam kondisi paling dingin.

Angka selanjutnya menunjukkan batas penurunan kekentalan setelah mencapai titik didih. Namun banyak yang salah paham menganggap angka ini adalah tingkat kekentalan setelah mesin beroperasi dan panas. Kan gak masuk akal, semakin panas harusnya oli semakin encer kan?

Oli dengan kode 10W-30 berarti memiliki tingkat kekentalan oli 10 ketika mesin masih dingin dan belum beroperasi. Ketika mesin sudah beroperasi dan cukup panas, penurunan kekentalan oli akan ditahan oleh kekentalan 30.

Untuk kita yang tinggal di daerah cukup panas, kita sebaiknya menggunakan oli yang cukup kental. Ataupun jika mobil kita sudah cukup berumur, kita sebaiknya mengganti dengan oli yang lebih kental agar mesin bisa lebih awet. Namun, sudah pasti tarikan mesin jadi lebih lemah daripada biasanya.

Standarisasi

Selain kode angka, kita juga akan melihat kode lainnya yang berupa SAE, API dan JASO.

SAE (Society of Automotive Engineer)

SAE adalah sebuah asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti desain teknik dan manufaktur.

API (American Petroleum Institute)

Standar yang satu ini untuk menentukan kualitas sebuah oli.

Ada dua buah huruf yang dituliskan setelah kata API, misalnya API SG atau API CN.

Huruf pertama melambangkan jenis mesin, huruf S untuk mesin berbahan bakar bensin dan huruf C untuk mesin diesel.

Huruf kedua menunjukkan seberapa baru oli tersebut. Jadi, mobil untuk keluaran tahun terbaru pastinya lebih baik menggunakan oli yang huruf keduanya mendekati huruf Z.

JASO (Japanese Automotive Standart Association)

Jika kamu melihat kode ini pada kemasan oli, berarti oli tersebut adalah untuk kendaraan sepeda motor, bukan untuk mobil.

Kode JASO biasanya diikuti kode MA atau MB. Kode MA berarti oli dipakai untuk mesin kopling basah seperti bebek atau motor sport. Kode MB dipakai untuk mesin kopling kering atau motor matic.

~

Sekarang teman-teman uda mengerti ya arti kode oli yang ada pada kemasan. Jangan salah pilih ya!

Tinggalkan komentar