Semakin bertambah umur kita, semakin gampang kita melupakan sesuatu, bahkan terhadap hal-hal yang cukup penting.
Banyak orang yang percaya kalau kita semakin tua, semakin gampang lupa.
Oke. Saya setuju. Tapi saya tidak setuju kalau kita bertambah tua menjadi umur 20an atau 30an tahun, lalu kita menjadi gampang lupa. Menurut saya itu tidak masuk akal. Tapi lebih tepatnya karena semakin banyak peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, bisa itu pekerjaan, lebih banyak yang dipikirkan, dan hal lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mencatat. Bantulah otak kita agar tidak dibebani tugas untuk mengingat informasi-informasi yang dibutuhkan nanti.
Kali ini saya akan memberikan tips untuk mencatat dengan baik. Saya akan membahas lebih ke prinsip, bukan secara teknis, sehingga penerapannya bisa kamu sesuaikan dengan kondisi kamu sendiri.
1. Gunakan Catatan Yang Selalu Ada Bersama Kita
Bagi saya, catatan yang paling sering saya gunakan adalah smartphone. Karena ini adalah benda yang hampir setiap saat selalu ada di samping saya.
Kamu tidak perlu mengikuti cara saya yang menggunakan HP. Mungkin kamu seorang novelis, kamu bisa menggunakan buku catatan kamu. Jika kamu seorang pelukis, kamu bisa menggunakan buku sketsa kamu.
Saya tidak akan membahas secara teknis, misalnya aplikasi yang saya gunakan untuk mencatat. Kalau begini, penjelasan saya tidak bisa digunakan untuk kamu yang menggunakan buku. Iya kan?
Karena itu, kita akan lanjut ke prinsip yang kedua.
2. Gunakan Catatan Yang Bisa Dipakai Dengan Cepat
Jangan terlalu memikirkan cara mencatat yang terorganisir, yang rapi dan terlihat keren. Tidak perlu!
Yang paling penting adalah kamu bisa dengan sekejap mencatat ide yang timbul dalam pikiran kamu.
Untuk saya, saya akan menggunakan aplikasi Android yang memiliki widget, sehingga saya bisa mencatat sesuatu langsung tanpa harus membuka aplikasinya. Bahkan saya bisa mencatat sesuatu ketika sambil nyetir (tidak direkomendasikan ya, bahaya! hihi).
Bahkan bagi beberapa orang, mereka tidak masalah jika telapak tangannya penuh coretan. Namun saya anggap itu adalah cara mencatat paling efisien.
3. Catat Poin Penting Saja
Fungsi catatan adalah untuk membantu kamu mengingat sebuah informasi. Dan untuk mengingat sebuah informasi, kamu tidak perlu mencatat semuanya secara detail. Kamu cukup mencatat poin-poin utamanya saja, dan biarkan detail itu kembali dengan sendirinya.
Misalnya ketika saya mencatat ide untuk artikel ini yang saya dapatkan ketika jalan-jalan di pagi hari, saya hanya mencatat sebagai berikut.

Bahkan tidak ada titik koma kan? Tidak masalah!
Saya tidak perlu membuat catatan yang dimengerti oleh orang lain. Cukup saya sendiri yang mengerti.
Terlihat kata “backup” di catatan saya kan? Nah, itu adalah tips terakhir yang akan saya bahas.
4. Backup Plan (Rencana Cadangan)
Bagaimana jika seandainya saat ini kita sedang tidak bisa menggunakan alat mencatat?
Misalnya, kamu sedang berenang, ataupun sedang posisi tidur dan malas untuk bangun dan mencatat.
Nah, dalam kondisi seperti ini, saya akan mencari checkpoint paling dekat berikutnya. Ketika saya berenang, setelah saya selesai berenang, apa yang akan saya lakukan? Itulah checkpoint saya.
Misalnya setelah berenang, checkpoint saya berikutnya adalah mengambil handuk. Nah, saya akan membuat imaginasi yang unik, aneh, dan lucu tentang handuk dan hal yang ingin saya catat.
Anggap saya ingin mencatat tentang “buah apel”. Saya akan berimaginasi si handuk adalah sebuah karakter hidup (seperti kartun) yang sedang makan buah apel, sembari menunggu saya jemput.
Memang cara seperti ini tidak 100% berhasil, mungkin hanya 60-70%. Tapi setidaknya lebih baik daripada tidak dilakukan sama sekali. Setuju kan?
~
Nah, semoga tips di atas bisa bermanfaat. Jika kamu memiliki tambahan tips lainnya, silakan tambahkan melalui komentar ya.