Sebelumnya kita sudah pernah membahas bagaimana cara astronot menggaruk hidungnya ketika sedang mengenakan pakaian luar angkasa.
Sekarang yang membuat saya lebih penasaran adalah bagaimana cara mereka mandi ketika sedang berada di luar angkasa. Seperti yang kita ketahui, tidak ada gaya gravitasi di ruang angkasa, sehingga air tidak mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah.
Jika air tidak mengalir, bagaimana cara mereka mandi? Atau mereka tidak mandi sama sekali?
Ternyata mereka itu mandi loh!
Pada zaman ekspedisi Gemini dan Apollo, para astronot mandi menggunakan spons, sabun dan air, lalu mengeringkan tubuh mereka menggunakan handuk. Namun, air masih sangat sedikit dalam kapsul kecil tersebut.
Lalu ketika stasiun luar angkasa Skylab sudah mengorbit, terdapat semacam ruangan untuk mandi di dalamnya. Para astronot akan mengikat kaki mereka dan kemudian mereka menggunakan semacam selang untuk menyemprotkan sabun ke tubuh mereka dan lalu membilasnya dengan air sebanyak kira-kira 2,4 liter. Sebelum keluar dari ruangan tersebut, mereka harus memastikan tubuh mereka benar-benar kering sebelum kembali ke ruangan yang dipenuhi dengan alat-alat elektronik.
Proses ini memakan waktu sekitar 2 jam, sehingga para astronot malas melakukannya dan memilih untuk jarang mandi. Hehe.
Zaman sekarang, para astronot kembali menggunakan sistem mandi spons seperti semula. Namun kali ini dirancang lebih baik lagi, air sudah dibungkus di dalam kantong kecil, dan sabun yang dipakai tidak perlu dibilas. Air yang tidak terserap handuk akan ditangkap oleh sistem canggih yang disebut Environmental Control and Life Support System. Sistem ini berfungsi untuk menangkap setiap cairan yang ada di dalam kapal, termasuk juga air kencing dan keringat kita, dan kemudian mendaur-ulangnya menjadi air yang bisa dipakai. Hihihi.
Ini ada sebuah video yang menunjukkan bagaimana astronot mandi. Cukup menarik.
Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana cara astronot buang air kecil… atau bahkan air besar ya. Hehe.