Teknologi sensor sidik jari atau yang dikenal dengan sebutan fingerprint ini merupakan teknologi yang semakin sering ditemukan sehari-hari.
Hampir setiap HP yang dijual saat ini memiliki teknologi sidik jari sebagai salah satu mekanisme untuk mengidentifikasi sang pemilik HP.
Selain HP, teknologi fingerprint juga sudah sering ditemukan di mesin absensi. Selain lebih murah karena kita tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membuat token identitas untuk setiap karyawan, sidik jari juga lebih efektif karena tidak mungkin si pemiliknya lupa membawa atau kehilangan.
(Ya memang ada kasus tertentu yang tidak bisa diatasi teknologi ini seperti untuk individu yang tidak memiliki tangan.)
Yang ingin kita bahas pada artikel kali ini adalah bagaimana cara kerja sensor sidik jari. Penasaran kan?
Uniknya Sidik Jari
Jika dilihat dibawah mikroskop atau kaca pembesar, sidik jari kita terdiri dari garis-garis yang berbentuk seperti lingkaran. Garis-garis ini sangat bervariasi, ada yang terputus, kemudian ada yang bercabang ataupun ada yang timbul titik di bagian tengahnya.
Walaupun sidik jari setiap orang terlihat mirip, tapi sebenarnya tidak ada satupun yang sama percis, bahkan untuk mereka yang kembar siam. Yang menarik adalah, sidik jari kita tidak akan pernah sepanjang hidup kita.
Namun perlu dijelaskan lagi bahwa sebenarnya bukan berarti sidik jari kita tidak berubah ya. Gak mungkin donk ukuran jari kita yang sudah dewasa masih sama dengan ukuran jari kita ketika masih anak-anak. Betul gak?
Nah, yang sebenarnya tidak berubah adalah “keunikan” sidik jari kita. Keunikan ini adalah kombinasi dari garis-garis yang membentuk sidik jari kita, bukan ukurannya.
Cara Kerja Mesin Sidik Jari
Setiap mesin sidik jari pada dasarnya memiliki mekanisme yang sama, namun caranya yang berbeda.
Mesin yang menggunakan teknologi sidik jari tidak akan menyimpan gambar hasil scan sidik jari begitu saja. Mungkin saja ada peraturan tertentu yang mengaitkan hal ini dengan privasi kita.
Karena itu, ada mekanisme pada mesin sidik jari yang berfungsi untuk menerjemahkan hasil scan sidik jari ke dalam data digital, misalnya menjadi kombinasi angka 0 dan 1. Data ini lalu disimpan ke dalam mesin.
Setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam menerjemahkan hasil scan sidik jari, karena itu data sidik jari satu perusahaan tidak bisa dipakai oleh perusahaan lain.
Ketika kita memindai sidik jari kita untuk proses verifikasi, mesin akan segera menerjemahkan hasil scan dan membandingkannya dengan data yang telah tersimpan.