Teknologi semakin berkembang. Produsen HP berlomba-lomba menciptakan smartphone dengan baterai yang bisa diisi kembali dengan cepat.
Beberapa tahun yang lalu, satu charger HP sudah cukup karena bisa dipakai untuk jenis HP lainnya. Yang penting jenis colokkannya sama, kalau pada masa itu biasanya menggunakan mini USB.
Sekarang, menggunakan charger HP yang berbeda dari bawaannya bisa membuat proses mengisi ulang baterai HP menjadi sangat lambat. Bahkan beberapa HP canggih bisa mendeteksi penggunaan charger atau kabel yang tidak cocok dan segera menampilkan peringatan.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana caranya melihat kecocokan sebuah charger terhadap HP kita, sehingga kecepatan ngecas kita juga semakin maksimal.
Ayuk disimak!
Watt
Watt adalah satuan daya yang dipakai dalam Sistem Internasional (SI). Ukuran Watt adalah salah satu penanda utama kemampuan sebuah charger. Oleh karena itu, charger HP atau laptop 3rd party biasanya dipasarkan dengan menonjolkan besar watt yang dimilikii.
Semakin besar nilai watt yang dimiliki sebuah charger, biasanya semakin cepat waktu yang dibutuhkan charger tersebut untuk mengisi penuh sebuah baterai. Namun bukan hanya nilai watt yang menentukan kecepatan charger ya. Yuk kita lanjut.
Voltase
Voltase, atau sering disebut dengan volt, adalah ukuran tegangan listrik, seberapa besar tekanan atau dorongan elektron dari sumber daya listriik.
Untuk mengisi baterai perangkat elektronik kita, kita harus memilih charger yang memiliki ouput dengan nilai voltase yang sama dengan yang bisa diterima oleh perangkat, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Jika berbeda, ada resiko terjadinya kerusakan pada charger atau baterai perangkat.
Charger dengan nilai watt tinggi biasanya bisa menghasilkan berbagai macam tegangan (volt). Misalnya untuk charger dengan daya 36 watt bisa menghasilkan 4V/5A, 5V/4A dan 9V/3A.
Nah, seperti yang terlihat di atas, nilai volt ini biasanya dikaitkan juga dengan ampere (A). Apa itu ampere?
Ampere
Nilai ampere menunjukkan jumlah muatan arus listrik yang bergerak per satuan waktu.
Berbeda dengan nilai volt, nilai ampere dari ouput charger tidak perlu sama dengan yang bisa diterima oleh perangkat, yang penting jangan lebih kecil.
Jika HP kamu bisa menerima 5V/2A, maka kamu bisa menggunakan charger dengan kemampuan output 5V/2A atau 5V/4A. Perangkat yang akan menyesuaikan berapa muatan arus listrik yang diperlukan.
Jika seandainya kita menggunakan charger yang menghasilkan output dengan nilai ampere yang lebih kecil, yang akan terjadi adalah baterai akan terisi ulang lebih lambat atau tidak bisa terisi ulang sama sekali, hingga beresiko terjadinya kerusakan pada perangkat.
Standar / Protokol
Dalam memilih charger untuk perangkat elektronik kita, terkadang ada hal khusus lainnya yang perlu diperhatikan.
Untuk teknologi pengisian ulang baterai dengan cepat, para produsen memiliki standar masing-masing. Pengisian daya tidak hanya sekedar charger dan baterai, tetapi juga melibatkan chip yang mengendalikan proses pengisian baterai.
Yang terjadi adalah, ketika kita menggunakan charger yang memiliki watt tinggi, namun tidak mendukung standar pengisian cepat dari produsen perangkat tersebut, maka pengisian daya baterai juga tidak bisa maksimal.
Dalam teknologi tertentu juga mengharuskan menggunakan kabel yang dirancang secara khusus. Jadi kita diharuskan menggunakan kabel yang diproduksi sendiri oleh sang produsen.