Windows merupakan salah satu sistem operasi PC yang paling banyak digunakan di dunia. Fiturnya sangat lengkap, hanya saja banyak yang tidak terpakai. Namun tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara mempercepat Windows 10 Pro yang kamu gunakan.
Saya akan memperbaharui artikel ini secara berkala. Jika saya menemukan tips baru ataupun ada cara yang sudah tidak bisa digunakan, saya akan memperbaharui artikel ini.
Yuk kita mulai!
Catatan: Saya menggunakan Windows berbahasa Inggris, jadi langkah-langkah yang saya berikan juga sesuai tampilan Windows dalam bahasa Inggris ya.
Nonaktifkan Windows Update Otomatis
Windows Update itu penting, namun saya rasa kita cukup melakukannya secara manual, secara berkala.
Pengaturan awal Windows Update sangat tidak bersahabat bagi kita pengguna Internet di Indonesia. Kecepatan Internet tiba-tiba bisa menurun drastis, eh… ternyata disedot untuk mengupate Windows.
Ini adalah cara saya mengnonaktifkan Windows Update:
- Windows Settings
- Klik kanan Windows Start Menu, lalu pilih Settings > Update & Security.
- Klik Check for Updates, dan install update yang tersedia. Tunggu hingga selesai. Pastikan Windows kita sudah paling up-to-date sebelum kita non-aktifkan update otomatisnya ya.
- Setelah selesai, scroll ke bagian bawah dan pilih Advance Options. Set semua opsi yang ada ke Off.
- Di bagian paling bawah, pilih Delivery Optimization, kemudian set Allow downloads from other PCs ke Off. Ini yang biasanya bikin lambat.
- Task Scheduler
- Klik kanan Windows Start Menu, lalu pilih Run.
- Ketik services.msc pada kolom dialog dan klik OK. Ini akan membuka program Services.
- Di panel sebelah kanan, cari Windows Update, lalu double klik. Ini akan membuka sebuah dialog properties untuk Windows Update.
- Klik tombol Stop untuk menghentikan Windows Update.
- Di bagian Startup type:, pilih Disabled.
- Klik tombol OK.
- Windows Update Blocker
- Kunjungi website sordum.org.
- Di kolom pencarian, ketik windows update blocker.
- Download program tersebut, install, dan ikuti petunjuk penggunaan seperti yang tertera pada website. Sebenarnya simpel banget, tinggal klik klik klik doang.

Begitulah cara saya mengnonaktifkan Windows Update sepenuhnya. Secara berkala, untuk saya sebulan sekali, saya akan melakukan update secara manual. Caranya sebagai berikut:
- Jalankan program Windows Update Blocker dan kembali meng-enable Windows Update.
- Buka Task Scheduler, pilih Windows Update dan kemudian klik Run.
- Buka Windows Settings > Update & Security, kemudian Check for Updates dan install.
- Setelah selesai, saya kembali mengnonaktifkan Windows Update.
Privacy Settings
Ternyata banyak sekali settingan di bagian Privacy yang aktif secara default, padahal sebenarnya gak berguna.
Begini cara mengnonaktfikan settingan tersebut:
- Klik kanan Windows Start Menu, lalu pilih Settings > Privacy.
- Submenu yang terbuka pertama kali (di panel kiri) adalah General. Nonaktifkan semua opsi yang ada.
- Kemudian pilih submenu Speech, dan matikan juga opsi yang ada. Kecuali Anda mau menggunakan fitur voice search dari Cortana.
- Kemudian pilih submenu Inking & typing personalization. Sudah tahu apa yang harus dilakukan kan? Nonaktifkan juga opsi tersebut.
- Kemudian pilih submenu Diagnostics & feedback. Kita akan mengatur agar Windows tidak melakukan diagnosa pada OSnya dan mengirim data ke Windows. Gak ada manfaatnya buat kita.
- Untuk opsi yang paling atas, tidak perlu diubah, karena yang manapun tidak masalah.
- Untuk opsi selanjutnya yang di bawah, non-aktifkan semuanya.
- Klik tombol Delete di bagian Delete diagnostic data.
- Dan set Feedback frequency ke Never.
- Kamu juga bisa melihat submenu selanjutnya, seperti Location, Camera, dlsb, dan nonaktifkan semua yang tidak perlu.
- Dan yang paling penting adalah di bagian submenu Background apps, dan kemudian nonaktifkan opsi Let apps run in the background. Atau kamu juga bisa memilih satu per satu aplikasi mana yang tidak perlu dijalankan di background. Bahkan aplikasi Windows Security juga tidak perlu diaktifkan karena seharusnya kamu sudah menggunakan antivirus lainnya.
- Untuk yang terakhir, nonaktifkan juga opsi di bagian submenu App diagnostics.

Setelah kamu menyelesaikan pengaturan pada Privacy Settings, dijamin PC atau laptop kamu menjadi lebih ringan, atau setidaknya tidak menghamburkan CPU & RAM yang ada untuk proses-proses yang tidak berguna.
Nonaktifkan Indexing (Paling Mantap)
Jika kamu hanya bisa mengingat satu settingan, ini yang perlu kamu ingat. Dan sebaiknya kamu segera melakukan pengaturan ini ketika harddisk laptop kamu masih bersih, misalnya ketika kamu barusan melakukan format ulang.
Secara default, Windows mengaktifkan file indexing, sebuah fitur yang bisa mempercepat proses pencarian file. Namun, hampir seluruh pengguna Windows tidak membutuhkan proses pencarian yang mendalam, sehingga fitur itu hampir tidak terpakai.
Begini cara mengnonaktifkan fitur indexing:
- Klik kanan Windows Start Menu, lalu pilih File Explorer.
- Di bagian kiri, pilih This PC, terus lakukan langkah-langkah berikut untuk setiap drive yang ada (dahulukan drive instalasi Windows) pada harddisk PC:
- Klik kanan dan pilih Properties.
- Kemudian nonaktifkan Allow files on this drive to have contents indexed in addition to file properties.
- Klik Apply, dan di dialog berikutnya pilih opsi Apply changes to drive, subfolders and files.
- Kamu akan membutuhkan akses administrator untuk melanjutkan proses ini.
- Jika ada dialog warning (tanda seru), pilih saja Ignore All. Tidak masalah.
- Tunggu beberapa saat, tergantung seberapa banyak file yang ada pada drive tersebut. Biasanya kalau baru format ulang, proses ini sebentar saja hanya sekitar beberapa menit.
Setelah selesai, kamu telah membantu OS Windows kamu dengan meringankan pekerjaannya dalam mengorganisir file-file yang kamu miliki.

(sedang diproses…)