Setiap kali kita mendengar ada sebuah teknik atau cara yang berasal dari Jepang, pasti kita sudah bisa membayangkan sesuatu yang efektif.
Daisugi adalah sebuah teknik kuno dari Jepang yang tercipta untuk mengatasi masalah kekurangan lahan untuk kehutanan di Jepang.
Teknik ini dikembangkan di abad ke-14. Teknik ini bertujuan untuk membudidayakan pohon dengan kondisi lahan yang seadanya.
Teknik Daisugi pertama kali diterapkan untuk membudidayakan pohon cedar Kitayama yang terkenal memiliki kualitas kayu yang bagus, dan batangnya yang cenderung lurus.
Teknik Daisugi pada dasarnya hampir mirip dengan teknik bonsai, yaitu dengan memotong bagian pohon yang dianggap tidak baik. Dalam teknik Daisugi, dahan-dahan yang paling dasar dibiarkan tumbuh sebagai pondasi untuk batang-batang lainnya. Selebihnya, tunas-tunas yang dianggap tidak bisa tumbuh lurus akan dibuang sehingga hanya tersisa tunas yang akan berkembang menjadi batang-batang yang tumbuh lurus dan siap dipanen setelah waktunya.
Dengan teknik ini, kita tidak perlu lagi menebang dan menanam pohon yang baru, dan juga lebih menghemat lahan.
Teknik Daisugi sudah tidak sepopuler dulu karena sudah ada teknik-teknik lainnya yang lebih efektif. Namun teknik ini masih bisa ditemukan aplikasinya dalam taman-taman tradisional Jepang.