Artikel ini saya tulis sebagai sebuah pengingat untuk diri saya sendiri.
Saya adalah orang yang cenderung suka berdebat (arguing). Yang sering terjadi, setelah perdebatan selesai, saya merasa tidak enak, baik ketika saya menang atau kalah.
Saya pun mencari materi-materi di Internet yang menjelaskan solusi untuk masalah ini. Bahkan ketika mengonsumsi materi-materi tersebut, terjadi perdebatan dalam pikiran saya. Saya membantah penjelasan yang ada dalam materi tersebut.
Sampai akhirnya saya menemukan sebuah video pendek tidak sampai 10 menit. Mike Chang yang dulunya seorang Youtuber yang membuat konten tentang bodybuilding, sekarang dia juga membuat konten tentang kesehatan mental. Ini salah satu videonya yang bagi saya telah memberikan pelajaran paling penting di tahun ini.
Video ini dalam bahasa Inggris, tapi kamu bisa menggunakan fitur terjemahan otomatis dari Youtube untuk membaca artinya dalam bahasa Indonesia.
Dari penjelasan yang diberikan oleh Mike, ada dua poin yang paling penting bagi saya. Poin-poin ini mengubah pola pikir saya dan setidaknya dalam beberapa hari ini saya bisa menghindari beberapa perdebatan yang tidak ada gunanya.
Inilah kedua poin penting tersebut.
1. Perdebatan Tidak Akan Mengubah Fakta
Mengapa kita berdebat?
Kita berdebat karena ingin merasa benar. Ketika kita dianggap benar, kita merasa lebih baik daripada lawan debat kita. Lantas apa?
Ego kita pun terpenuhi. Jadi pada dasarnya, kita berdebat hanya untuk memenuhi ego kita.
Namun apakah kamu tau apa yang sering terjadi pada perdebatan? Kedua belah pihak memiliki pandangan masing-masing terhadap kebenaran.
Ada yang percaya bahwa Bumi itu bulat, ada yang percaya bahwa Bumi itu datar. Kalau sudah percaya berat, mau bagaimana pun kita menjelaskannya, pandangan tersebut tidak akan berubah.
Sekarang begini… ini pelajaran yang paling penting.
Jika seandainya pihak yang mempercayai bahwa Bumi itu datar yang memenangkan perdebatan, mungkin karena lebih pintar bicara, apakah hal ini akan mengubah kenyataan bahwa Bumi itu bulat?
Baca juga 10 Fakta Menarik Tentang Bumi
Pastinya tidak bukan!
Kita lanjut lagi…
Jika seandainya kamu yang menjadi pihak yang mempercayai bahwa Bumi itu bulat, apakah kamu akan rugi jika kalah dalam perdebatan ini?
Kamu tidak akan rugi karena bentuk Bumi yang tidak berubah apapun hasil perdebatannya.
Namun, kamu akan rugi secara ego karena melakukan perdebatan ini. Hati kamu tidak tenang. Kamu diejek oleh para penonton. Bahkan jika kamu menang, mungkin juga ada beberapa orang yang mengejek kamu. “Ngapain lah berdebat sama orang bodoh!”
Jadi lain kali, jika kamu rasa perdebatan yang kamu lakukan ini akan menuju ke perdebatan yang tergolong “bodoh”, langsung saja hentikan. Anggap aja sebuah ajang untuk belajar “mengalah”.
Lagipula, mereka yang intelek, yang mengerti tentang kebenarannya, pasti akan respek kepada kamu.
2. Berdebatlah Jika Menyangkut Prinsip Hidup Kamu
Jika orangtua saya dijelek-jelekkan, diejek-ejek, saya akan berdebat!
Jika nama baik saya atau keluarga saya dicemar, saya akan berdebat!
Jika mobil saya disenggol oleh angkot, saya tidak akan berdebat.
Loh, kenapa yang terakhir tidak mau debat?
Dalam prinsip hidup saya, orangtua dan nama baik wajib dijaga. Jadi jika ada yang sudah keterlaluan, saya akan berdebat, dan mungkin saja saya bawa ke ranah hukum jika diperlukan.
Tapi kalau mobil saya disenggol, apalagi yang nyenggol itu angkot, tidak ada gunanya berdebat. Anggap saja lagi apes, rugi sedikit tidak apa-apa.
Apakah saya tidak merasa kesal?
Kesal donk! Saya kan juga manusia. Tapi anggap saja ini sebuah peristiwa untuk melatih kesabaran saya.
Meditasi memang bisa melatih kesabaran kita. Tapi bagi saya, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari lebih bisa melatih kesabaran kita. Meditasi adalah sesuatu yang kita sengajakan, tapi peristiwa-peristiwa seperti disenggol angkot itu diluar kendali kita.
~
Bagi teman-teman yang sudah menonton video di atas, silakan bagikan pembelajaran terpenting kamu dalam kolom komentar ya!