Jamur Yang Membuat Semut Menjadi Zombie

Sudah banyak film yang bercerita tentang zombie. Manusia yang telah mati kembali hidup, namun sudah kehilangan kesadaran manusiawinya.

Namun itu hanya film ya, tidak pernah terjadi di dunia nyata. Kecuali… pada hewan.

Jika kamu sedang bertualang ke hutan-hutan di negara tropis seperti Indonesia atau Brasil, coba cari sehelai daun yang bergelantungan sekitar 25 cm di atas tanah. Kemudian coba lihat di sisi bawah daun tersebut, jika kamu beruntung kamu akan menemukan seekor semut yang sedang mencengkram tulang daun seakan-akan sedang berjuang untuk menyelamatkan hidupnya. Tapi sebenarnya, hidup sang semut sudah berakhir.

Tubuh sang semut sudah menjadi milik sebatang jamur yang disebut Ophiocordyceps unilateralis, jamur yang bisa membuat semut menjadi seekor zombie.

Semut yang telah terinfeksi akan menjadi sumber nutrisi bagi si jamur. Dalam waktu seminggu, semut ini akan diperintahkan untuk keluar dari sarangnya dan menaiki batang tumbuhan yang ada di sekitarnya. Kira-kira 25 cm di atas tanah, semut tersebut akan mencari sehelai daun dan kemudian mencengkram dengan kuat batang daun tersebut.

Mengapa di ketinggian 25 cm? Karena zona ini memiliki suhu dan kelembaban yang cocok untuk pertumbuhan si jamur.

Setelah si jamur berhasil memerintahkan si semut untuk mendapatkan tempat yang cocok, jamur akan perlahan-lahan tumbuh melalui bagian leher kepala semut. Tumbuh menjadi seperti kapsul yang penuh dengan spora, yang kemudian akan terjatuh ke sarang semut yang ada di bawahnya. Lalu saudara-saudara dari si semut juga akan mulai terinfeksi.

Itulah proses bagaimana jamur menginfeksi satu keluarga semut. Kasihan ya….

Proses Infeksi

Pada umumnya ketika kita membahas tentang proses infeksi menjadi zombie, yang kita ketahui adalah otak sang inang menjadi target utama.

Karena itu, seperti yang di dalam film-film zombie yang kita tonton, kita harus menghancurkan otaknya untuk membunuh zombie.

Penelitian dilakukan terhadap semut yang telah berubah menjadi zombie karena jamur ini. Dan ditemukan ternyata otak sang semut tidak tersentuh sama sekali oleh jamur.

Maridel Fredericksen melakukan penelitian dengan memotong semut menjadi bagian-bagian yang sangat kecil, sekitar 1/1000 tebal rambut manusia. Dia kemudian memantau potongan-potongan tipis ini dengan mikroskop dan menyusunnya kembali menjadi satu.

Dia menemukan bahwa pertama kali jamur menginfeksi semut, jamur ini hanya berupa sebuah sel tunggal yang ada di saluran darah semut. Setelah berkembang biak menjadi beberapa sel, kumpulan sel ini bekerja sama menjadi satu organisme.

Maridel juga menemukan bahwa organisme jamur ini tidak menginfeksi otak sang inang sama sekali. Organisme ini hanya menyebar di sekitar otot semut dan membajaknya. Itulah cara jamur memerintahkan semut untuk melakukan apa yang dia mau.

Ibaratnya… semut masih memiliki kesadaran, hanya saja dia sudah tidak memiliki kendali atas tubuhnya dan tinggal menunggu ajalnya.

Wah.. kasihan banget ya!

Sumber: https://www.theatlantic.com/science/archive/2017/11/how-the-zombie-fungus-takes-over-ants-bodies-to-control-their-minds/545864/

Leave a Comment