Jangan Samakan Kegiatan Monoton Dengan Bosan

“Duh, bosen gue dengan kerjaan ini. Tiap hari ini melulu.”

Banyak orang yang mengeluh seperti di atas. Karena saking seringnya, pekerjaan atau aktivitas yang monoton (berulang-ulang) sering dikaitkan atau dianggap sebagai kerjaan yang membosankan.

Benarkah demikian?

Sebelumnya saya menganggap hal ini benar. Dulu saya bekerja di Singapura, memiliki gaji yang cukup tinggi, namun saya memutuskan untuk pulang kampung dengan alasan bosan karena kehidupan di sana begitu-begitu saja, tidak ada variasinya.

Saya menyamakan hal yang sama dilakukan berulang kali sama dengan kebosanan. Dan hari ini, pandangan saya terhadap pernyataaan tersebut berubah total.

Pagi ini, ketika bangun tidur, saya duduk merenung sejenak. Saya mengucapkan syukur dalam hati. Saya berterimakasih karena telah diberkahi hidup yang indah ini. Setiap pagi mengantar istri ke kantor, mengantar anak saya ke sekolah, lalu saya ke kantor. Kemudian saya melakukan rutinitas kerja saya sehari-hari sambil menikmati musik. Betapa enaknya.

Loh?! Bukannya rutinitas sama dengan bosan? Kenapa saya malah merasa senang?

Di sinilah pandangan saya terhadap rutinitas itu berubah. Yang menyebabkan kita merasa bosan ataupun senang bukanlah rutinitas tersebut, tapi bagaimana perasaan kita mengerjakan hal tersebut.

Jika teman-teman senang main game, pasti tidak akan merasa bosan jika bermain game setiap hari. Bahkan ada game-game tertentu yang kita main berulang kali. Iya kan?

Nah, begitu pula dengan rutinitas yang kita anggap bosan. Kebosanan ini timbul karena kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Jadi, bagaimana caranya agar kita bisa suka dengan rutinitas yang kita lakukan?

Menurut saya, satu-satunya cara adalah dengan berusaha untuk melakukannya dengan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pada dasarnya, kita harus menciptakan sebuah gol atau target untuk kita kejar.

Misalnya jika pekerjaan kamu adalah memeriksa laporan keuangan, kamu bisa membuatnya lebih asyik dengan menyelesaikannya “lebih” cepat, atau “lebih” rapi, atau “lebih” sistematis. Yang membuat pekerjaan tersebut menjadi nikmat adalah ketika proses mencari caranya, dan ketika kita berhasil melakukannya.

Tinggalkan komentar