Pagi menjelang siang, ketika jalan-jalan di luar, saya memandang langit, tiba-tiba muncul pertanyaan mengapa langit warnanya biru ya…
Padahal kalau kita lihat foto-foto luar angkasa, semuanya gelap gulita. Sedangkan sinar matahari warnanya kuning keputihan. Jadi, dari mana datangnya warna biru tersebut?
Seperti biasa, saya pun mencari penjelasannya dengan bantuan mbah Google. Setelah saya baca, saya pikir mungkin ini pernah dijelaskan di sekolah, namun karena saya malas, saya pun tidak menyimaknya dengan baik. Hehe.
Tapi tenang aja, kita akan tetap membahasnya sekarang kok!
Pelangi
Kita akan membahas sedikit tentang pelangi terlebih dahulu. Apa itu pelangi?
Pelangi adalah sinar putih yang terbias menjadi warna-warni yang indah, yaitu mejikuhibiniu. Ingat?
Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.
Nah, warna ini bukan diurutkan secara acak ya, tapi berdasarkan panjang gelombang warna tersebut. Merah yang paling panjang, dan ungu yang paling pendek.
Bagaimana sih terjadinya pembiasan cahaya?
Ketika cahaya berpindah ke medium lain yang memiliki tingkat kerapatan optiknya berbeda, di saat itulah terjadinya pembiasan. Misalnya ketika melewati kaca kristal dan air.
Kita cukup membahas pelangi sampai sini saja.
Atmosfer
Lapisan atmosfer bumi bisa dibagi ke dalam beberapa lapisan lagi, dan setiap lapisan ini memiliki tingkat kerapatan optik yang berbeda.
Nah, karena itu ketika sinar matahari menembus atmosfer bumi, akan terjadi pembiasan cahaya.
Inilah yang menyebabkan langit tampak biru. Ketika menembus atmosfer bumi, gelombang cahaya yang paling pendek akan dibiaskan terlebih dahulu.
Gelombang cahaya mana yang paling pendek? Yaitu biru, nila, ungu. Inilah yang membentuk warna langit.
Penyebab Warna Langit Kuning Jingga
Eits, tunggu dulu. Tapi kalau waktu matahari mulai terbit atau terbenam, kenapa langit warnanya kuning oranye atau jingga?
Nah, begini penjelasannya.
Pada saat matahari terbit atau terbenam, di tempat kita berada, posisi matahari berada di samping, yang artinya jarak tempuh sinar matahari menembus lapisan atmosfer lebih jauh. Begini ilustrasinya.

Karena itu, pembiasan sinar matahari juga menjadi lebih kuat, sehingga gelombang cahaya kuning dan jingga terbias dan mewarnai langit. Tak jarang juga kita bisa menikmati langit yang berwarna merah lembayung.