Manfaat Membaca

Membaca merupakan sebuah keterampilan yang kita pelajari sejak kecil, ketika kita mulai menginjak bangku sekolah. Mengapa? Karena membaca merupakan jendela dunia, yang maksudnya melalui aktifitas membaca kita bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini.

Setelah dilakukan beberapa penelitian, ternyata manfaat membaca bukan hanya untuk menambah ilmu pengetahuan, tapi juga ada manfaat-manfaat lainnya yang jarang kita ketahui.

Ada 8 buah manfaat dari membaca yang akan kita bahas sekarang. Mudah-mudahan ada banyak orang yang membaca artikel ini. Harapan saya membaca menjadi sebuah kebiasaan atau kultur bangsa Indonesia.

8 Manfaat Membaca

1. Memperkuat Fungsi Otak

Semakin bertambah banyak riset-riset yang mengatakan aktifitas membaca bisa mengubah otak kita.

Menggunakan mesin MRI, para peneliti mengamati kerja otak. Mereka menemukan bahwa membaca menimbulkan beragam sinyal kompleks pada otak kita. Bagi mereka yang terbiasa membaca, sinyal-sinyal ini jauh lebih kuat.

Ada sebuah riset di tahun 2013, para peneliti mengamati otak para peserta yang diberikan sebuah novel yang dianggap memiliki cerita yang cukup menegangkan.

Dalam waktu 9 hari setelah para peserta menyelesaikan novel tersebut, terjadi perubahan pada otak mereka, terutama pada korteks somatosensorik, bagian otak yang merespon pada sensasi pergerakan dan rasa sakit, terjadi peningkatan konektivitas antar sel.

2. Meningkatkan Rasa Empati

Seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, ketika kita membaca sebuah cerita yang cukup menstimulasi, korteks somatosensorik akan lebih berkembang. Kita menjadi lebih responsif terhadap rasa sakit, kita menjadi lebih mengerti perasaan orang lain.

Rasa empati merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk kita miliki jika ingin menjalin hubungan antar-manusia yang kuat.

Memang rasa empati ini tidak akan langsung berkembang hanya dengan membaca sebuah artikel. Namun jika kita membaca secara konsisten, seperti menyelesaikan sebuah novel yang cukup tebal, proses ini yang akan membentuk rasa empati kita.

3. Menambah Kosa Kata

Menurut efek Matthew, yang menggunakan referensi dari Alkitab, mereka yang memiliki lebih banyak akan mendapatkan lebih banyak lagi.

Dengan membaca, kita akan mengetahui lebih banyak kosa kata. Semakin kaya kosa kata kita, pastinya kemampuan komunikasi kita akan lebih baik dibandingkan mereka yang jarang membaca. Dengan komunikasi yang baik, setidaknya kita sudah memiliki sebuah keunggulan yang jarang dimiliki orang lain.

Menurut hemat saya, orang yang kosa katanya kurang pasti akan bingung dengan kalimat ini. Terutama pada penggunaan kata “hemat”. Iya kan? Hehehe.

Silakan lihat beberapa arti kata “hemat” di sini. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hemat

4. Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif secara garis besar adalah kemampuan yang berkaitan dengan segala kegiatan mental atau otak, seperti mengingat, menganalisa, memecahkan masalah, membuat keputusan.

Bahkan Nadiem Makarim, Mendikbud Indonesia sejak tahun 2019, menghapus ujian nasional Indonesia di tahun 2021 karena menurut beliau UN tidak bisa mengukur kemampuan kognitif siswa. Dari sini sudah kita ketahui betapa pentingnya kemampuan kognitif.

Walaupun belum ada penelitian yang bisa membuktikan dengan pasti, namun sudah ada banyak eksperimen yang menunjukkan para lansia yang suka membaca memiliki kemampuan untuk menyelesaikan soal matematika dengan baik dan terhindar dari penyakit orang tau seperti Alzheimer.

5. Mengurangi Stres

Nah, untuk manfaat yang satu ini saya sendiri masih belum setuju sepenuhnya. Nanti akan saya jelaskan argumen saya.

Pernah ada penelitian di tahun 2009 yang dilakukan oleh sebuah grup peneliti. Mereka mengamati beberapa kegiatan seperti yoga, mendengarkan lawak dan salah satunya adalah membaca.

Menurut penelitian tersebut, hanya dalam waktu 30 menit melakukan aktifitas-aktifitas tersebut, tekanan darah para peserta menurun, begitu juga dengan detak jantung dan perasaan tertekan.

Argumen saya adalah… tergantung dari jenis bacaan. Coba yang dibaca adalah laporan keuangan yang sedang rugi, ataupun buku pelajaran yang mau diujikan besok, pasti stres! Hehe.

6. Gampang Tidur

Daripada main HP yang dipercaya membuat kita lebih sulit tertidur, lebih baik membaca. Tapi sama seperti argumen saya di poin sebelumnya, apa yang kita baca juga menentukan.

Menurut beberapa penelitian, membaca artikel atau buku dengan topik ringan, seperti cerita fiksi yang menimbulkan perasaan positif (senang, bahagia, indah), akan menyebabkan perubahan hormon dalam tubuh kita yang bisa membantu kita tidur lebih lelap.

Ini salah satu alasan saya suka membaca 15-30 menit sebelum waktu tidur.

7. Mengurangi Depresi

Ada sebuah teori bahwa perasaan depresi itu disebabkan oleh perasaan dikucilkan oleh orang-orang, serasa diisolasi dan dihindari. Biasanya orang yang depresi itu orang yang suka menyendiri, walaupun kehidupan sehari-harinya tidak terlihat seperti itu.

Kegiatan membaca artikel fiksi bisa membawa pikiran kita ke dunia lain. Mungkin otak kita akan mempersepsikan bahwa kita akan pemeran utama dalam cerita tersebut. Kita bertemu dan berinteraksi dengan orang lainnya yang ada dalam cerita tersebut.

Kegiatan ini dipercaya bisa mengurangi perasaan terisolasi, sehingga bisa mengurangi depresi.

Saya sebenarnya suka menyendiri. Apakah ini pertanda saya akan depresi? Hehe.

8. Umur Lebih Panjang

Manfaat yang satu ini adalah berdasarkan hasil riset yang berjalan selama 12 tahun dengan jumlah peserta sebanyak 3 ribuan orang.

Menurut riset ini, mereka yang membaca lebih dari 3,5 jam per minggu atau 30 menit per hari, sebagian besar dari mereka hidup lebih panjang daripada yang tidak membaca. Dengan catatan, mereka bukan membaca artikel-artikel yang isinya menimbulkan perasaan negatif ya.

Apa Yang Sebaiknya Kita Baca?

Dari 8 manfaat yang baru kita bahas, ada beberapa yang bergantung pada apa yang kita baca. Apakah berarti ada jenis artikel yang tidak seharusnya kita baca?

Menurut saya, baca artikel topik apapun yang bisa kamu baca. Yang perlu kita perhatikan adalah situasi dan kondisi diri sendiri, sehingga kita bisa mengetahui apakah yang akan kita baca itu cocok untuk dikonsumsi saat itu juga.

Misalnya, ketika mau tidur, lebih baik untuk tidak membaca artikel-artikel serius tentang pekerjaan. Juga lebih baik untuk membaca buku daripada menggunakan HP atau tablet.

Bagaimana dengan artikel yang bersifat propaganda? Apakah sebaiknya dihindari?

Kenapa harus dihindari? Kita membaca agar mengerti. Setelah mengerti, kita bisa memutuskan mana yang baik dan mana yang tidak. Kalau tidak mengerti, bacalah lebih banyak lagi. Itulah mengapa salah satu manfaat membaca adalah meningkatkan kemampuan kognitif, salah satunya untuk menganalisa apakah sebuah informasi itu masuk akal atau tidak.

Kesimpulan

  • Jika kamu langsung membaca kesimpulan ini tanpa membaca keseluruhan artikel, kamu sebaiknya luangkan waktu untuk membaca semuanya. Hehe.
  • Membaca itu sangat bermanfaat, apapun itu bacaannya.
  • Membaca itu membuat kita lebih mawas diri, termasuk juga lebih mawas diri ketika membaca.
  • Jika kamu bisa membuat kegiatan membaca menjadi sebuah hobi, bersyukurlah!
  • Indonesia berada di urutan kedua terbawah di dunia dalam hal minat membaca. Bagikan artikel ini dan semoga bisa meningkatkan minat membaca bangsa Indonesia.