Asal Mula Kain Rekat Velcro

Velcro adalah kain rekat yang sering digunakan sebagai bahan pakaian, biasanya dapat ditemukan pada jaket, tas pinggang, bahkan sepatu.

Penemu Velcro adalah seorang insinyur asal Swiss bernama Georges de Mestral. Velcro sebelumnya dikenal dengan “pengencang dengan kait dan lubang” atau “pengencang sentuh”, dan nama “Velcro” sebenarnya adalah sebuah merek.

Ketika de Mestral pergi berburu dengan anjingnya di puncak gunung Swiss, benih-benih berduri dari tanaman burdock menempel di celana panjangnya dan bulu anjingnya. Sebagai seorang insinyur, dia mulai berpikir bagaimana sebenarnya benih-benih ini dapat menempel di celananya. Kemudian dia melihat benih-benih ini dengan mikroskop dan menemukan bahwa duri-duri pada benih ini memiliki semacam kait sehingga benih tersebut dapat tersangkut pada benda yang memiliki lubang-lubang kecil seperti kain.

Pengencang dengan kait dan lubang sebenarnya sudah digunakan selama beberapa ratus tahun, tetapi belum ada yang dapat menciptakannya dalam bentuk sekecil biji burdock. Membuat kait dalam ukuran sangat kecil adalah sesuatu yang sangat sulit, walaupun begitu, de Mestral bahkan berencana untuk mereplikasi kait-kait kecil ini untuk membuat material yang mudah merekat dan dilepas, prinsipnya adalah ritsleting tanpa ritsleting.

Prototipe pertama Velcro menggunakan dua potong kain katun, yang pertama memiliki ratusan kait-kait kecil yang ditempatkan secara acak sehingga kait-kait lebih mungkin menemukan lubang pada kain kedua yang juga memiliki lubang yang dijahit secara acak. Prototipe ini bekerja dengan baik pada awalnya, tetapi tidak dapat bertahan lama setelah beberapa kali digunakan.

Setelah mencoba beberapa cara untuk menghasilkan kait-kait kecil dan lubang, de Mestral menemukan bahwa nilon yang dipanaskan bekerja lebih baik, lebih tahan lama, dan kait-kait lebih gampang dibuat dengan menempatkan lubang-lubang di kedua sisi kain, kemudian memotong bagian atas dari lubang-lubang tersebut.

Walaupun dia telah berhasil menemukan satu cara untuk meniru mekanisme rekat kait-lubang pada biji burdock, dia masih belum bisa memproduksi Velcro secara massal. Dia memerlukan 10 tahun lagi untuk menciptakan alat tenun yang dapat menenum material nilon dan bisa memotong lubang-lubangnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil setelah Velcro menjadi populer, dan dalam beberapa tahun dia mendapatkan hak paten atas Velcro di tahun 1955.

Tinggalkan komentar